logo

PMI Talamau dan Relawan Kembangkan Alat Peringatan Dini di Titik Rawan Longsor Pasanggiang


Pasaman Barat,One Detik — Setelah dilanda banjir dan longsor beberapa minggu lalu, kawasan Kampung Pasanggiang dan wilayah sekitarnya masih menyisakan dampak yang cukup berat. Akses jalan lintas porak-poranda, sejumlah pemukiman terdampak lumpur, serta muncul titik-titik rawan baru yang berpotensi menimbulkan ancaman susulan. Kondisi ini menuntut langkah cepat dan kolaboratif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di lapangan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan warga, Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Talamau bersama tiga pemuda relawan M. Aidil Fahmi, Dimas Nugraha Irvando, dan Hamdhani bergerak cepat mengembangkan alat peringatan dini (Early Warning System/EWS) sederhana di titik rawan longsor Kampung Pasanggiang, Jorong Perhimpunan, Nagari Talu, yang saat ini berada dalam status waspada.

Ketiga pemuda tersebut dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi kepemudaan di Kecamatan Talamau. Konsistensi mereka di bidang sosial membuat mereka langsung tergabung sebagai relawan PMI saat bencana melanda. Semangat pengabdian itulah yang mendorong mereka terlibat penuh dalam proses perancangan dan perakitan alat EWS untuk membantu warga di daerah rawan.

Dengan dukungan penuh dari PMI Kabupaten Pasaman Barat, para relawan merampungkan perakitan alat ini hanya dalam waktu dua hari. Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan masyarakat segera memiliki sistem peringatan dini yang dapat membantu mengurangi risiko korban apabila terjadi longsor susulan.

Ketua PMI Kecamatan Talamau, Yuheldi menyampaikan apresiasinya terhadap upaya kolaboratif ini.“Pengembangan alat ini merupakan ikhtiar kami untuk memberikan peringatan sesegera mungkin kepada warga apabila terjadi pergerakan tanah. Semoga alat ini menjadi upaya antisipasi yang bermanfaat bagi masyarakat di daerah rawan,” ujarnya.

Alat EWS ini dirancang untuk mendeteksi pergerakan tanah minimal 5 sentimeter. Ketika batas tersebut terlampaui, sistem otomatis akan aktif, ditandai dengan bunyi sirene dan lampu peringatan yang menyala terang. Sinyal ini memberikan waktu bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melakukan langkah penyelamatan. Menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama, alat ini tetap berfungsi meskipun terjadi pemadaman listrik. Desainnya yang sederhana dan mudah dirakit menjadikan EWS ini sebagai solusi cepat, murah, serta dapat diterapkan di berbagai titik rawan longsor lainnya.

Inisiatif kolaboratif antara PMI dan para relawan muda ini menjadi bukti bahwa kepedulian dan gotong royong masyarakat mampu melahirkan solusi nyata di tengah ancaman bencana. Semangat kebersamaan tersebut menjadi kekuatan penting dalam menjaga keselamatan warga, khususnya di wilayah rawan bencana seperti Pasanggiang.

(D R S)

Tags

advertisement centil

This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.